top of page
Search
egopybu2000

Penelitian Kualitatif Sugiyono: Strategi, Instrumen, dan Triangulasi



Penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah, dimana peneliti merupakan instrumen kunci (Sugiyono, 2005). Perbedaannya dengan penelitian kuantitatif adalah penelitian ini berangkat dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas dan berakhir dengan sebuah teori.


Moleong, setelah melakukan analisis dan penelitian terkait dengan definisi penelitian kualitatif kemudian membuat definisi sendiri sebagai sintesis dari pokok-pokok pengertian penelitian kualitatif. Menurut Moleong (2005:6), penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.




Penelitian Kualitatif Sugiyono



Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menjelaskan suatu fenomena dengan sedalam-dalamnya dengan cara pengumpulan data yang sedalam-dalamnya pula, yang menunjukkan pentingnya kedalaman dan detail suatu data yang diteliti.


Pada penelitian kualitatif, semakin mendalam, teliti, dan tergali suatu data yang didapatkan, maka bisa diartikan pula bahwa semakin baik kualitas penelitian tersebut. Maka dari segi besarnya responden atau objek penelitian, metode penelitian kualitatif memiliki objek yang lebih sedikit dibandingkan dengan penelitian kuantitatif, sebab lebih mengedepankan kedalaman data, bukan kuantitas data.


Penelitian kualitatif merupakan salah satu metode penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung mencari sebuah makna dari data yang didapatkan dari hasil sebuah penelitian. Metode ini biasanya digunakan seseorang ketika akan meneliti terkait dengan masalah sosial dan budaya. Menurut Sugiyono (2014) mengatakan bahwa metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang masih alamiah (natural setting).


Seiring dengan perkembangannya, penelitian kualitatif kemudian terbagi menjadi beberapa macam jenis pendekatan. Adapun pendekatan yang dimaksud adalah sebuah pendekatan yang digunakan untuk lebih memudahkan peneliti dalam mengkaji sebuah masalah yang sedang diteliti. Lebih lanjut, Creswell (dalam Sugiyono, 2014) membagi jenis pendekatan dalam penelitian kualitatif menjadi 5 bagian, yakni Fenomenologi, Etnografi, Studi Kasus, Teori Grounded, dan Naratif.


Beberapa jenis pendekatan dalam penelitian kualittatif :1. FenomenologiMetode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi menurut Creswell (dalam Sugiyono, 2014) adalah salah satu jenis pendekatan kualitatif dimana dalam pendekatan jenis ini peneliti melakukan sebuah observasi kepada partisipan untuk mengetahui fenomena-fenomena yang terjadi dalam hidup partisipan tersebut. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk pengumpulan data oleh peneliti yang kemudian diolah untuk menemukan makna dari apa yang telah dikemukakan oleh partisipan. Fenomenologi pada dasarnya bertujuan untuk megetahui secara mendalam mengenai perjalanan hidup seseorang.


Lebih lanjut Daymon (2008) dalam bukunya mengungkapkan bahwa terdapat beberapa macam kajian yang dilakukan dalam metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pertama adalah fenomenologi sosial yaitu penelitian sosial fenomenologi dimana peneliti melakukan penelitian yang berfokus pada tindakan sosial dan pengalaman kelompok. Kedua adalah fenomenologi transendental yang menjelaskan bahwa penelitian ini menekankan pada pengalaman individu seseorang dan yang ketiga adalah fenomenologi hermeneutika yaitu pada penelitian ini peneliti menginterpretasikan teks sesuai dengan konteks budaya, situasi dan sejarah tempat suatu fenomena terjadi.


2. Etnografi (Ethnography)Penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi merupakan salah satu penelitian kualitatif dimana penelitian tersebut mempelajari tentang kelompok sosial ataupun budaya masyarakat secara lebih mendalam yang mengharuskan peneliti bersentuhan langsung dan mengikuti kegiatan keseharian objek yang ditelitinya. Hal tersebut sejalan dengan yang dikemukakan oleh Creswell (dalam Sugiyono, 2014) yang mengatakan bahwa etnografi merupakan penelitian yang melakukan studi terhadap budaya kelompok dalam kondisi alamiah melalui observasi dan wawancara.Penelitian etnografi tidak selamanya bekerja di lapangan. Hal tersebut dikemukakan oleh Daymon (2008) yang menjelaskan bahwa penelitian etnografi dapat dilakukan dalam bentuk deskripsi, kisah atau laporan tertulis mengenai suatu kelompok masyarakat yang dihasilkan oleh peneliti yang melewatkan waktu yang cukup panjang, tujuan dari bentuk deskripsi tersebut adalah untuk menggambarkan realitas sosial dalam sebuah kelompok sehingga para pembaca etnografi dapat dengan mudah memahaminya.


3. Studi Kasus (Case Study)Salah satu dari jenis pendekatan yang dikemukakan oleh Creswell adalah studi kasus. Jenis pendekatan studi kasus ini merupakan jenis pendekatan yang digunakan untuk menyelidiki dan memahami sebuah kejadian atau masalah yang telah terjadi dengan mengumpulkan berbagai macam informasi yang kemudian diolah untuk mendapatkan sebuah solusi agar masalah yang diungkap dapat terselesaikan. Susilo Rahardjo & Gudnanto pada tahun 2010 juga menjelaskan bahwa studi kasus merupakan suatu metode untuk memahami individu yang dilakukan secara integrative dan komprehensif agar diperoleh pemahaman yang mendalam tentang individu tersebut beserta masalah yang dihadapinya dengan tujuan masalahnya dapat terselesaikan dan memperoleh perkembangan diri yang baik.Adapun yang membedakan penelitian dengan pendekatan studi kasus dengan jenis pendekatan penelitian kualitatif yang lain terdapat pada kedalaman analisisnya pada sebuah kasus tertentu yang lebih spesifik. Analisis dan triangulasi data juga digunakan untuk menguji keabsahan data dan menemukan kebenaran objektif sesungguhnya. Metode ini sangat tepat untuk menganalisis kejadian tertentu di suatu tempat tertentu dan waktu yang tertentu pula.


4. Teori Grounded (Grounded Theory)Grounded Theory merupakan salah satu jenis pendekatan dalam metode penelitian kualitatif yang pada dasarnya bertujuan untuk menemukan sebuah teori baru yang terkait dengan apa yang diteliti. Umumnya grounded theory membahas tentang ilmu-ilmu di bidang sosial dan metodologi.Raco pada tahun 2010 menjelaskan bahwa dasar filosofi dari grounded theory adalah interaksi simbolik. Interaksi simbolik menyatakan bahwa tindakan manusia selalu bergantung pada arti yang dipahami oleh manusia dalam lingkungannya. Asumsi tersebut kemudian mendorang peneliti yang menggunakan metode grounded theory untuk melihat secara lebih teliti pemahaman terhadap tindakan atau perilaku seseorang.


5. Naratif (Narrative)Menurut Creswell (dalam Sugiyono, 2014) menjelaskan bahwa penelitian naratif adalah salah satu penelitian kualitatif dimana penelitian tersebut mempelajari tentang seorang individu untuk memperoleh data terkait sejarah perjalanan dalam kehidpun seorang individu tersebut. Selanjutnya data yang telah diperoleh kemudian dibuat dalam bentuk laporan naratif dan kronologis.


Sampai saat ini Prof Sugiyono telah menulis 22 buku, 16 di antaranya buku bidang metode penelitian dan statistik. Sedang buku yang memperoleh predikat best seller adalah: Metode Penelitian Kualitatif, Metode Penelitian Kombinasi, Metode Penelitian Administrasi, Metode Penelitian Bisnis, Metode Penelitian Manajemen, Metode Penelitian Pendidikan, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D serta Statistik Untuk Penelitian. Dari 16 buku bidang metode penelitian yang memperoleh predikat best seller ada 8 atau 50% dari buku-bukunya di bidang metode penelitian dan statistik.


Prof. Sugiyono concern memproduksi berbagai buku tentang metode penelitian karena menurutnya sebuah metode memegang peranan kunci untuk memastikan sebuah penelitian dapat menghasilkan informasi yang akurat. Menurutnya, peneliti yang baik harus menguasai bidang yang diteliti, memahami metode penelitian dan bisa publikasi di jurnal nasional maupun internasional. Sedang penelitian yang baik adalah, penelitian yang baru dan original, bermanfaat bagi masyarakat luas dan memiliki nilai ekonomi atau dapat dijual.


Teknik analisis data adalah cara pemetaan, penguraian, perhitungan, hingga pengkajian data yang telah terkumpul agar dapat menjawab rumusan masalah dan memperoleh kesimpulan dalam penelitian. Seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono (2018, hlm. 285) bahwa teknik analisis data adalah cara yang digunakan berkenaan dengan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan pengujian hipotesis yang diajukan dalam penelitian.


Sementara itu pengertian teknik analisis data menurut para ahli lainnya seperti Patton (dalam Kaelan, 2012, hlm. 130) adalah suatu proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Dalam pengertian yang satu ini, tampaknya data diperlakukan sebagai suatu koleksi informasi yang tidak berupa angka. Ya, karena analisis data dalam suatu penelitian ditentukan berdasarkan jenis penelitiannya terlebih dahulu.


Teknik analisis data kuantitatif yang sangat matematis tidak dapat diterapkan untuk menganalisis data kualitatif yang bersifat lebih bebas dan abstrak. Oleh karena itu setidaknya terdapat dua teknik analisis umum yang biasa digunakan oleh peneliti, yakni teknik analisis data kuantitatif, dan teknik analisis data kualitatif.


Dalam penelitian kuantitatif yang mengandalkan data berupa nilai dan angka, analisis data dilakukan menggunakan statistik. Bagi penelitian kuantitatif (numerical) tentu saja analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan ukuran-ukuran statistik (Sanjaya, 2015, hlm. 296). Secara umum terdapat dua macam statistik yang dapat digunakan sebagai metode analisis data kuantitatif, yakni statistik deskriptif, dan statistik inferensial yang terdiri dari statistik parametrik dan statistik nonparametrik (parametris/parametris). 2ff7e9595c


0 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page